FireSat dan AI, Revolusi Baru dalam Pencegahan Kebakaran Hutan

KEBAKARAN hutan telah menjadi ancaman global yang semakin sulit dikendalikan. Di tengah perubahan iklim dan peningkatan risiko kebakaran, inovasi teknologi menjadi harapan baru. Google, bekerja sama dengan komunitas pemadam kebakaran dan organisasi lingkungan, meluncurkan FireSat—konstelasi lebih dari 50 satelit yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi kebakaran sebelum mencapai tingkat yang merusak.

Deteksi dalam Hitungan Menit

Selama ini, otoritas pemadam kebakaran bergantung pada citra satelit beresolusi rendah yang diperbarui hanya beberapa kali sehari. Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam deteksi dan respons terhadap kebakaran hutan. FireSat hadir sebagai solusi dengan teknologi pemantauan berbasis AI yang mampu memperbarui citra beresolusi tinggi setiap 20 menit.

Dengan kemampuan menganalisis setiap titik 5×5 meter di permukaan Bumi, FireSat dapat membandingkan citra terbaru dengan data sebelumnya untuk mendeteksi perubahan yang mengindikasikan potensi kebakaran. Teknologi ini juga mempertimbangkan faktor lingkungan, seperti infrastruktur di sekitar area terdampak dan kondisi cuaca lokal, guna memberikan informasi yang lebih akurat.

Baca juga: Dampak Kebakaran Hutan: Krisis Asuransi dan Kerugian Ekonomi Besar di California

Satelit Pertama Sudah Mengorbit

Mengutip WKBN, Google bersama Muon Space telah memulai langkah awal dengan meluncurkan satelit pertama dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg, California, Amerika Serikat. Satelit ini secara resmi melakukan kontak dengan Bumi pada Senin (17/3), menandai dimulainya revolusi dalam deteksi dini kebakaran hutan.

Kebakaran hutan yang tak terkendali dapat dicegah lebih dini dengan FireSat, sistem satelit berbasis AI yang mendeteksi titik api dalam hitungan menit. Foto: Ilustrasi/ Deep Rajwar/ Pexels.

Proyek FireSat dipimpin oleh Earth Fire Alliance, sebuah organisasi nirlaba yang didukung oleh Moore Foundation. Google.org mengalokasikan dana sebesar US$ 13 juta (sekitar Rp 213,2 miliar) untuk mendukung pengembangan dan peluncuran FireSat, yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan respons terhadap kebakaran di berbagai belahan dunia.

Sangat Berharga untuk Indonesia

Kehadiran FireSat membawa dampak besar bagi upaya mitigasi kebakaran hutan. Dengan data yang lebih cepat dan akurat, petugas pemadam kebakaran dapat bertindak sebelum api menyebar luas. Selain itu, AI dalam sistem ini juga mampu memodelkan perilaku kebakaran, memungkinkan ilmuwan untuk memprediksi pergerakan api dan mengidentifikasi area yang paling berisiko.

Baca juga: Ketika Dunia Memanas, Jejak Tragis Perubahan Iklim pada 2024

Bagi negara seperti Indonesia yang kerap menghadapi kebakaran hutan akibat pembukaan lahan dan musim kemarau ekstrem, teknologi ini dapat menjadi alat yang sangat berharga. Dengan implementasi yang tepat, FireSat dapat membantu mengurangi dampak ekologis, ekonomi, dan kesehatan akibat kebakaran hutan.

Dengan semakin berkembangnya teknologi pemantauan berbasis satelit dan AI, harapan untuk melindungi hutan dan ekosistem dari ancaman kebakaran semakin nyata. FireSat bukan sekadar proyek teknologi, tetapi sebuah langkah maju dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan memperkuat kesiapsiagaan global terhadap bencana alam.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *