IMO Perkuat Aksi Lawan Sampah Plastik Laut

LAUTAN dunia menghadapi ancaman serius dari polusi plastik. Sebagai respons, Subkomite Pencegahan dan Penanggulangan Polusi Organisasi Maritim Internasional (IMO) telah menyusun Rencana Aksi 2025 untuk mengatasi masalah ini. Rancangan ini disepakati dalam pertemuan di London pada 27–31 Januari 2025 dan akan diajukan ke Komite Perlindungan Lingkungan Laut (MEPC) pada April mendatang untuk persetujuan akhir.

Langkah ini menandai komitmen global dalam menekan dampak lingkungan dari sektor maritim, terutama dari kapal penangkap ikan dan angkutan laut.

Langkah Konkret dalam Rencana Aksi

Rencana Aksi 2025 mencakup berbagai strategi untuk mengurangi sampah plastik dari kapal. Beberapa fokus utama antara lain:

  • Pengurangan sampah plastik dari kapal penangkap ikan – Alat tangkap yang hilang atau ditinggalkan menjadi salah satu sumber utama polusi laut. IMO mengembangkan sistem pelaporan untuk melacak insiden ini. Nantinya, setiap kapal harus mencatat dan melaporkan kehilangan atau pembuangan alat tangkap mereka, termasuk posisi, waktu kejadian, dan jenis peralatan yang hilang.
  • Peningkatan fasilitas penerimaan sampah di pelabuhan
    Sampah plastik dari kapal sering kali tidak ditangani dengan baik di pelabuhan. IMO mendorong negara-negara anggota untuk meningkatkan fasilitas penerimaan dan memperbaiki sistem pengelolaannya.

Baca juga: Indonesia Dapat Dana 4,5 Juta Dolar, Mampukah Atasi Krisis Sampah Plastik?

  • Regulasi ketat untuk pelet plastik dalam kontainer
    Pelet plastik yang diangkut dalam kontainer laut berisiko tumpah ke laut dan mencemari ekosistem. IMO mempertimbangkan regulasi khusus guna mengurangi risiko ini, termasuk amandemen terhadap peraturan wajib terkait transportasi bahan tersebut.
  • Pendidikan dan pelatihan pelaut
    Kesadaran dan keterampilan pelaut dalam mengelola sampah plastik menjadi aspek penting. IMO berencana meningkatkan program edukasi bagi pelaut agar lebih memahami dampak lingkungan dari sampah laut dan cara menanggulanginya.

Baca juga: Perundingan Plastik Global di INC-5 Berakhir Buntu

IMO merancang regulasi baru untuk mengurangi sampah plastik laut dari kapal, demi ekosistem maritim yang lebih bersih dan berkelanjutan. Foto: Fred dendoktoor/ Pexels.

Komitmen Global, Tantangan Implementasi

Walau mendapat dukungan luas, implementasi Rencana Aksi 2025 tetap menghadapi tantangan. Koordinasi antarnegara dan kepatuhan industri pelayaran menjadi kunci keberhasilan kebijakan ini.

Baca juga: Insentif Plastik, Antara Keuntungan Industri dan Kerugian Lingkungan

IMO juga mengundang negara-negara anggota dan organisasi internasional untuk mengajukan proposal mengenai detail teknis sistem pelaporan alat tangkap yang hilang serta metode terbaik dalam pengurangan sampah plastik laut.

Dengan meningkatnya regulasi ini, industri maritim diharapkan semakin bertanggung jawab dalam mengelola dampak lingkungannya. Laut yang lebih bersih bukan sekadar harapan, tetapi tanggung jawab bersama. ***

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *