Dunia di Ambang Krisis Iklim, Sepertiga Wilayah Bisa Tak Layak Huni

SUHU Bumi terus naik. Jika pemanasan global melampaui 2 derajat Celsius di atas level praindustri, sepertiga wilayah di planet ini bisa menjadi tak layak huni. Studi terbaru yang diterbitkan di Nature Reviews Earth & Environment mengungkapkan bahwa dampak panas ekstrem bisa mengancam semua orang—termasuk individu muda dan sehat.

Studi ini menjadi alarm keras bagi dunia. Dengan tren pemanasan saat ini, batas 2 derajat Celsius bisa terlampaui antara pertengahan hingga akhir abad ini. Jika emisi gas rumah kaca tidak ditekan, suhu Bumi bahkan bisa naik hingga 4-5 derajat Celsius, membuat sebagian besar wilayah tidak bisa dihuni.

Dampak Panas Ekstrem, Tak Ada yang Kebal

Dalam studi ini, Ahli Geografi Lingkungan dari King’s College London, Dr Tom Matthews, menegaskan bahwa panas ekstrem dapat mematikan, bahkan bagi mereka yang sehat, terhidrasi, dan berada di tempat teduh. “Paparan luar ruangan yang lama dalam kondisi seperti itu bisa berakibat fatal,” katanya.

Kelompok usia lanjut menjadi yang paling rentan. Jika suhu naik 2 derajat Celsius, wilayah yang tak aman bagi orang berusia di atas 60 tahun akan meningkat 35 persen. Sementara itu, daerah yang berisiko tinggi bagi individu muda dan sehat bisa melonjak tiga kali lipat.

Baca juga: Krisis Iklim, Mengapa Kenaikan 2 Derajat Celsius Bisa Mengubah Dunia?

Wilayah-wilayah dengan populasi besar, seperti Asia Selatan dan Afrika Sahara, diprediksi menjadi yang paling terdampak. Bahkan pada tingkat pemanasan 4 derajat Celsius, sekitar 40 persen dari daratan global bisa mencapai kondisi panas yang tidak dapat ditoleransi manusia.

Jejak Kematian Akibat Gelombang Panas

Panas ekstrem telah merenggut lebih dari 260.000 jiwa sejak tahun 2000. Beberapa gelombang panas mematikan yang pernah terjadi antara lain:

  • Eropa, 2003: 72.000 kematian
  • Rusia, 2010: 56.000 kematian
  • Eropa, 2022: 62.000 kematian

Baca juga: PBB: Krisis Iklim Semakin Parah, Dunia Harus Bertindak Sekarang

Angka-angka ini menunjukkan bahwa panas bukan sekadar ketidaknyamanan, tetapi ancaman nyata yang terus meningkat.

Panas ekstrem mengancam. Jika suhu global naik lebih dari 2°C, sepertiga Bumi bisa tak layak huni. Saatnya bertindak sebelum terlambat. Foto: Markus Spiske/ Pexels.

Krisis Iklim, Bukan Lagi Isu Masa Depan

Pemanasan global bukan skenario masa depan—itu terjadi sekarang. Pada 2023, suhu Bumi sempat melampaui 1,5 derajat Celsius di atas level praindustri. Jika emisi terus meningkat tanpa tindakan signifikan, ambang batas 2 derajat Celsius akan tercapai dalam beberapa dekade ke depan.

Baca juga: Krisis Iklim Picu Ledakan Bencana Cuaca Global

Bagi negara-negara tropis seperti Indonesia, dampaknya bisa sangat nyata. Peningkatan suhu dapat memperburuk gelombang panas, meningkatkan risiko gagal panen, mempercepat krisis air, dan memperparah dampak sosial-ekonomi.

Para ilmuwan menegaskan bahwa solusi ada di tangan kita. Percepatan transisi energi, pengurangan emisi karbon, dan restorasi ekosistem menjadi langkah mendesak. Jika tidak, Bumi yang kita tinggali hari ini bisa menjadi tempat yang tak lagi ramah bagi generasi mendatang. ***

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *