INDONESIA dan Prancis mempererat kerja sama strategis untuk mempercepat transisi energi yang lebih ramah lingkungan. Melalui penandatanganan perjanjian baru antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Agence Francaise de Development (AFD), kedua negara berkomitmen menghadirkan teknologi dan pembiayaan yang mendukung upaya Indonesia mencapai target energi berkelanjutan serta penurunan emisi gas rumah kaca.
Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, Indonesia sebagai negara rentan terhadap perubahan iklim memiliki urgensi besar untuk mendorong diversifikasi energi dan mempercepat langkah menuju energi terbarukan.
“Kolaborasi dengan mitra global seperti AFD memungkinkan kita untuk mengakses teknologi canggih dan pembiayaan transisi energi yang jadi kebutuhan. Ini adalah tonggak penting dalam perjalanan kita menuju masa depan energi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Reformasi Energi Hingga Studi Mineral Kritis
Kesepakatan melalui Letter of Intent (LoI) dan Implementing Agreement (IA) ini meliputi program-program penting seperti reformasi transisi energi melalui Program Policy Based Loan Affordable and Sustainable Energy Transition (PBL ASET).
Baca juga: Indonesia, Raksasa Panas Bumi Dunia yang Belum Terbangun
Program ini bertujuan untuk mendukung kebijakan yang mempermudah akses energi berkelanjutan dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya itu, kerja sama ini juga mencakup studi dan pelatihan terkait mineral kritis, yang menjadi bagian penting dari sektor energi baru, serta implementasi kerangka lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Country Director AFD, Yann Martress, menegaskan bahwa kemitraan ini akan memperkuat komitmen Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) yang harapannya tercapai pada 2060. “Program ini adalah langkah nyata untuk mengarusutamakan transisi energi dalam berbagai kebijakan nasional, sekaligus memastikan Indonesia bergerak sejalan dengan tren global,” kata Martress.
Hibah Uni Eropa, Dorongan untuk Akselerasi Transisi Hijau
Sebagai bagian dari kemitraan ini, Uni Eropa turut memberikan hibah untuk mendukung inisiatif transisi hijau di Indonesia. Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei, Denis Chaibi, menyebutkan bahwa sumber daya alam Indonesia yang melimpah, termasuk cadangan nikel dan potensi panas bumi, merupakan aset berharga untuk mendukung produksi energi ramah lingkungan.
Baca juga: EBT Kunci Investasi di Indonesia
“Dengan potensi tersebut, Indonesia memainkan peran penting dalam transisi hijau global. Kemitraan dengan AFD dan pemerintah Indonesia menjadi peluang untuk mempercepat langkah menuju ekonomi rendah karbon,” jelas Chaibi.
Manfaat Jangka Panjang: Teknologi, Ekonomi, dan Lapangan Kerja
Wakil Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Laurent Legodec, menyampaikan optimisme atas manfaat ekonomi dan sosial yang akan muncul dari kerja sama transisi energi ini. Selain mendukung pertumbuhan ekonomi, kolaborasi ini juga harapannya menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi hijau serta memperkuat ketahanan energi nasional.
Baca juga: Teknologi Dunia Menuntut Listrik Hijau dari Indonesia
“Sinergi antara Indonesia dan Prancis dapat menjadi dorongan signifikan bagi perkembangan teknologi energi terbarukan dan menciptakan masa depan energi yang lebih adil dan berkelanjutan,” kata Laurent.
- Foto: James Guetschow/ Pexels – Pembangkit Listrik Tenaga Surya, salah satu solusi energi berkelanjutan untuk masa depan.