KONSERVASI alam di Indonesia tengah menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks dan bagaikan jalan melingkar. Dengan luas kawasan konservasi mencapai 27 juta hektare, negara ini memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem yang kaya. Namun, meskipun memiliki potensi alam yang luar biasa, sektor ini dilanda berbagai hambatan yang membayangi upaya pelestarian.
Sekretaris Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan, Ammy Nurwati, menjelaskan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam menjaga keberlanjutan konservasi di Indonesia. Pada acara peringatan 10 Tahun Yayasan Konservasi Alam Indonesia (YKAN) di Jakarta, Ammy menyampaikan, “Konservasi bukan hanya soal menjaga ekosistem kawasan, tetapi juga melindungi biodiversitas atau keanekaragaman hayati kita.”
Pendanaan Konservasi yang Terbatas
Salah satu tantangan terbesar adalah pendanaan. Pemerintah Indonesia selama ini mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk mendukung berbagai proyek konservasi. Namun, Ammy mengungkapkan bahwa pendanaan ini semakin terbatas seiring dengan meningkatnya jumlah pegawai di kementerian terkait.
“Kami perlu mengupayakan pendanaan berkelanjutan dengan bekerja sama dengan mitra, seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM),” tambahnya.
Baca juga: COP16 Riyadh Janji Rp191 T untuk Atasi Degradasi Lahan
YKAN, yang telah berperan penting dalam mendukung konservasi, menjadi contoh kemitraan strategis dalam mengatasi masalah ini. Pendanaan jangka panjang sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan kawasan konservasi dan pelestarian alam di Indonesia.
Pencemaran Laut yang Merusak Ekosistem
Pencemaran sampah laut adalah masalah lingkungan lain yang turut memperburuk kondisi konservasi alam di Indonesia. Sampah plastik dan limbah lainnya yang mencemari lautan mengancam kehidupan biota laut dan merusak habitat-habitat vital.
“Pencemaran ini dapat mengganggu populasi spesies laut, mengurangi kualitas air, dan merusak terumbu karang yang penting bagi keseimbangan ekosistem laut,” ujar Ammy.
Baca juga: Peringatan Global, Perubahan Iklim Percepat Pengeringan Sungai
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki tantangan besar dalam menangani pencemaran laut yang telah mencapai titik kritis.
Hilangnya Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas yang melimpah di Indonesia semakin terancam. Penyebab utama kerusakan ini antara lain perambahan kawasan konservasi, penebangan hutan ilegal, penangkapan ikan secara liar, dan pertambangan ilegal.
Ammy menjelaskan, “Kehilangan biodiversitas ini juga sangat dipengaruhi oleh adanya areal terbangun di dalam kawasan konservasi.”
Perubahan fungsi lahan menjadi permukiman atau area pertanian mengurangi ruang hidup bagi berbagai spesies dan mengancam kelangsungan hidup mereka. Upaya untuk mengurangi deforestasi dan menghentikan perambahan menjadi kunci penting dalam pelestarian alam di Indonesia.

Kebakaran Hutan yang Mengancam Ekosistem
Kebakaran hutan merupakan tantangan besar lainnya dalam konservasi alam di Indonesia. Terlebih, kawasan konservasi seringkali berbatasan langsung dengan desa-desa yang mengandalkan hasil hutan untuk kehidupan ekonomi mereka.
“Jika masyarakat desa mendapatkan manfaat ekonomi dari kawasan hutan secara berkelanjutan, mereka akan lebih peduli terhadap pelestariannya. Namun, jika tidak, kebakaran dan kerusakan hutan bisa terjadi,” kata Ammy.
Baca juga: Kekeringan, Ancaman Global yang Jadi Normal Baru
Kebakaran hutan tidak hanya mengancam biodiversitas, tetapi juga berpotensi memperburuk krisis perubahan iklim. Penanggulangan kebakaran dan peningkatan kesadaran masyarakat di sekitar kawasan hutan menjadi aspek yang tak terpisahkan dalam upaya konservasi.
Mengoptimalkan Kolaborasi untuk Keberlanjutan
Mengingat tantangan besar ini, kolaborasi antara pemerintah, LSM, masyarakat, dan sektor swasta menjadi hal yang sangat penting. Ammy berharap bahwa dengan kerja sama yang lebih erat, Indonesia dapat meningkatkan efektivitas konservasi.
“Kita perlu melibatkan lebih banyak pihak untuk mendukung pendanaan, pengawasan, dan program konservasi yang lebih inovatif,” ujarnya.
Baca juga: Krisis Air Global, Ancaman Nyata yang Harus Ditangani Segera
Dengan upaya bersama, Indonesia dapat menciptakan perubahan nyata dalam melestarikan alam dan mencapai keberlanjutan jangka panjang. ***
- Foto: Ilustrasi/ Mikhail Nilov/ Pexels.