IDUL FITRI bukan sekadar perayaan kemenangan setelah sebulan berpuasa. Lebaran juga menjadi momen mempererat silaturahmi, berbagi kebahagiaan, dan menciptakan kenangan bersama keluarga serta sahabat. Namun, di balik tradisi yang menghangatkan hati ini, ada tantangan besar yang sering luput dari perhatian: meningkatnya limbah plastik dari perayaan.
Lonjakan Sampah Plastik Saat Lebaran
Setiap tahun, volume sampah rumah tangga melonjak drastis selama Lebaran. Kemasan hampers, plastik pembungkus kue kering, botol air mineral sekali pakai, serta peralatan makan plastik menjadi penyumbang utama. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa produksi sampah harian bisa meningkat hingga 20-30% selama Idul Fitri. Sebagian besar sampah ini berakhir di TPA, mencemari lingkungan, atau bahkan masuk ke laut, mengancam ekosistem.
Baca juga: Mikroplastik Pangkas Panen Asia, 400 Juta Orang Berisiko Kelaparan
Mengubah Kebiasaan, Merayakan dengan Lebih Ramah Lingkungan
Kesadaran akan dampak lingkungan dari perayaan Lebaran mendorong banyak keluarga untuk mengadopsi gaya hidup lebih hijau. Langkah kecil yang dilakukan bersama dapat membawa perubahan besar. Berikut beberapa cara untuk mengurangi jejak plastik saat Lebaran:
1. Pilih Kemasan Hampers yang Berkelanjutan
Memberi hantaran kepada keluarga dan kolega menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari Lebaran. Tahun ini, pertimbangkan untuk menggunakan kemasan ramah lingkungan seperti besek bambu, kain furoshiki, atau tas kain yang bisa digunakan kembali. Hindari plastik sekali pakai yang berkontribusi terhadap limbah.
2. Gunakan Wadah Reusable untuk Sajian Lebaran
Alih-alih menggunakan wadah plastik atau styrofoam, sajikan hidangan Lebaran dalam piring, gelas, dan alat makan yang bisa dicuci ulang. Jika mengirim makanan ke tetangga, gunakan wadah kaca atau stainless steel yang dapat dikembalikan.

3. Minimalkan Penggunaan Air Mineral Kemasan
Saat rumah dipenuhi tamu, godaan untuk menyediakan air mineral dalam botol plastik sangat besar. Sebagai alternatif, gunakan dispenser atau teko kaca dengan gelas yang bisa dicuci. Selain lebih ramah lingkungan, ini juga menghemat biaya.
4. Dekorasi Lebaran yang Lebih Hijau
Hindari dekorasi berbahan plastik seperti balon atau spanduk sekali pakai. Sebagai gantinya, gunakan bahan alami seperti anyaman bambu, bunga segar, atau kain batik yang bisa disimpan dan digunakan kembali di tahun-tahun mendatang.
Baca juga: Studi Greenpeace-UI: Mikroplastik Mengancam Fungsi Otak
5. Edukasi Keluarga dan Tamu tentang Pentingnya Gaya Hidup Berkelanjutan
Perubahan besar dimulai dari kesadaran individu. Gunakan momen Lebaran sebagai ajang untuk berbagi ilmu tentang pentingnya mengurangi sampah plastik. Mulai dari edukasi sederhana seperti membawa tas belanja sendiri hingga memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
Lebaran Hijau, Tradisi Baru yang Berkelanjutan
Mengurangi sampah plastik saat Lebaran bukan hanya tentang menjaga lingkungan, tetapi juga membangun kesadaran kolektif untuk hidup lebih bertanggung jawab. Dengan sedikit penyesuaian, kita bisa menciptakan perayaan yang tetap meriah tanpa merusak alam.
Baca juga: Mengurai Masalah Sampah di Indonesia, dari Hulu hingga Hilir
Idul Fitri adalah momen untuk kembali kepada kesucian, dan itu termasuk menjaga kebersihan bumi tempat kita berpijak. Selamat merayakan Idul Fitri. ***
- Foto: Ilustrasi/ RDNE/ Pexels.