Ekonomi Hijau, Jalan Baru Indonesia Menuju Pertumbuhan Inklusif

INDONESIA tengah memetakan jalan baru menuju masa depan yang lebih hijau. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2030, seiring penciptaan 1,8 juta lapangan kerja hijau. Ambisi ini bukan sekadar angka, melainkan bagian dari strategi besar untuk menjadikan pembangunan lebih berkelanjutan dan inklusif. Transformasi menuju ekonomi hijau menjadi kata kunci. Dalam forum internasional yang…

Baca Selengkapnya...

Tembok Tinggi Perdagangan Indonesia, Tantangan bagi Ekonomi Berkelanjutan

DI TENGAH dorongan global untuk keterbukaan ekonomi dan integrasi pasar, Indonesia justru berada di posisi paling buncit dalam International Trade Barrier Index (TBI) 2025. Laporan dari Tholos Foundation itu menempatkan Indonesia di peringkat ke-122 dari 122 negara—posisi yang menggambarkan tingginya tembok perdagangan yang dibangun negara ini. Alat Ukur Trade Barrier Index Trade Barrier Index merupakan…

Baca Selengkapnya...

Investasi Hijau Asia Tenggara Melesat, tapi Jalan Menuju 2030 Masih Terjal

ASIA Tenggara mencatat pertumbuhan investasi hijau yang signifikan pada 2024. Nilainya melonjak lebih dari 40 persen dibanding tahun sebelumnya. Sebuah sinyal positif, tapi bukan akhir dari cerita. Laporan Southeast Asia’s Green Economy 2025, hasil kolaborasi antara Bain & Company, Temasek, Google, GenZero, dan Standard Chartered, menyoroti lonjakan tersebut, terutama pada sektor pembangkit listrik tenaga surya…

Baca Selengkapnya...

Portofolio Hijau Jadi Primadona Investor Muda dan Kaya

LAPORAN Sustainable Signals terbaru dari Morgan Stanley membuka fakta baru: gelombang minat terhadap investasi berkelanjutan terus meningkat tajam. Survei yang melibatkan 1.765 individu dengan kekayaan tinggi dari Amerika Utara, Eropa, dan Asia Pasifik menunjukkan bahwa 88 persen investor global kini menaruh perhatian serius pada investasi berkelanjutan. Temuan ini mencerminkan pergeseran paradigma dalam dunia keuangan. Investor…

Baca Selengkapnya...

Konservasi Tak Lagi Gratis, Negara Akui Jasa Penjaga Alam

INDONESIA memasuki babak baru dalam kebijakan lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) resmi meluncurkan Peraturan Menteri LH No. 02 Tahun 2025 tentang Pengembangan Sistem Pembayaran Jasa Lingkungan Hidup (PJLH). Aturan ini membawa angin segar bagi para penjaga ekosistem: dari masyarakat adat, petani hutan, hingga komunitas lokal yang selama ini bekerja tanpa imbalan. “Siapa yang menjaga, harus…

Baca Selengkapnya...

Degradasi Lahan Mengancam, Restorasi Jadi Solusi Global

SETIAP hari, bumi kehilangan lahan subur dalam skala yang mengkhawatirkan. Sekitar 1 juta kilometer persegi lahan produktif terdegradasi tiap tahun. Angka ini bukan sekadar statistik. Ini adalah sinyal darurat bagi ekonomi global, ketahanan pangan, dan masa depan ekosistem. Bagi Indonesia—negara agraris dan megabiodiversitas—isu ini tak bisa diabaikan. Degradasi lahan bukan hanya persoalan lingkungan, tapi juga…

Baca Selengkapnya...

Perubahan Iklim, Ancaman Besar bagi Ekonomi 2025

DUNIA tengah bersiap menghadapi tahun penuh tantangan. Cuaca ekstrem diprediksi menjadi salah satu ancaman terbesar bagi perekonomian global pada 2025. Menurut laporan World Economic Forum (WEF) Global Risks Report 2025, perubahan iklim semakin mengancam stabilitas ekonomi, dengan dampak mencapai 14 persen terhadap pertumbuhan global. Laporan WEF menempatkan cuaca ekstrem sebagai risiko ekonomi terbesar kedua setelah…

Baca Selengkapnya...

Kerugian Ekonomi Akibat Perubahan Iklim, Ancaman Nyata bagi Indonesia

INDONESIA, negara yang memiliki kekayaan alam melimpah, kini menghadapi ancaman serius: perubahan iklim. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan, dampak perubahan iklim pada ekonomi Indonesia bukanlah sesuatu yang bisa dipandang sebelah mata. Setiap tahun, kerugian yang ditimbulkan mencapai angka yang mengkhawatirkan—dan akumulasi kerugian itu semakin menambah tekanan pada perekonomian negara. Menurut…

Baca Selengkapnya...

CCS, Inovasi Canggih Atasi Krisis Karbon dan Wujudkan Indonesia Hijau

PEMERINTAH Indonesia dan ExxonMobil baru-baru ini menandatangani komitmen investasi sebesar US$15 miliar ((sekitar Rp243 triliun) untuk membangun proyek penyimpanan karbon yang ambisius. Kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam transisi Indonesia menuju ekonomi berkelanjutan, dengan tujuan besar mengurangi emisi gas rumah kaca. Salah satu solusi utama yang diandalkan dalam proyek ini adalah teknologi Carbon Capture Storage (CCS),…

Baca Selengkapnya...