Deforestasi, Ancaman Nyata atau Ketakutan Berlebihan?

INDONESIA, dengan kekayaan hutan tropisnya, menghadapi tantangan serius terkait deforestasi. Menurut data Global Forest Watch, Indonesia kehilangan sekitar 1,4 juta hektar hutan pada tahun 2023, menempatkannya sebagai negara dengan laju deforestasi tertinggi kelima di dunia. Mitos dan Fakta Deforestasi Banyak yang beranggapan bahwa deforestasi di Indonesia semata-mata disebabkan oleh perluasan perkebunan kelapa sawit. Namun, ini…

Baca Selengkapnya...

Sengkarut Lahan, Sertifikat di Kawasan Hutan Wajib Dibatalkan

KONFLIK agraria dan tumpang tindih lahan di Indonesia memasuki babak baru. Pemerintah menegaskan bahwa sertifikat hak milik (SHM) dan hak guna usaha (HGU) yang terbit setelah kawasan ditetapkan sebagai hutan harus dibatalkan. Kesepakatan ini dicapai dalam rapat antara Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni…

Baca Selengkapnya...

Uni Eropa di Persimpangan, Menjaga Regulasi Hijau atau Menyederhanakan Aturan?

UNI EROPA tengah bergulat dengan dilema besar: menyederhanakan aturan keberlanjutan atau mempertahankannya demi kepastian investasi hijau. Di satu sisi, kelompok industri mengeluhkan beban birokrasi yang berlebihan. Di sisi lain, investor pro-keberlanjutan memperingatkan bahwa perubahan drastis dapat menggagalkan ambisi Eropa dalam transisi hijau. Regulasi yang Dipertaruhkan Kelompok investor global dengan dana kelolaan mencapai 6,6 triliun euro…

Baca Selengkapnya...

Alarm Kenaikan Air Laut, Kota-kota Pesisir di Ambang Bencana?

KENAIKAN permukaan laut bukan lagi sekadar prediksi ilmiah—ia telah menjadi kenyataan yang terus mengancam kota-kota pesisir di seluruh dunia. Studi terbaru dari peneliti Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura dan Universitas Teknologi Delft Belanda mengungkapkan bahwa jika laju emisi global tidak terkendali, permukaan laut bisa naik hingga 1,9 meter pada akhir abad ini. Angka ini jauh…

Baca Selengkapnya...

Krisis Iklim, Mengapa Kenaikan 2 Derajat Celsius Bisa Mengubah Dunia?

PEMANASAN global bukan sekadar isu lingkungan. Ini adalah krisis yang mengancam ekonomi, ketahanan pangan, dan kehidupan miliaran manusia di seluruh dunia. Meski kenaikan suhu global 2 derajat Celsius terdengar kecil, dampaknya bisa sangat besar—dari naiknya permukaan laut hingga menurunnya hasil panen dan merebaknya penyakit tropis. Mengapa 2 Derajat Celsius Itu Berarti? Sejak era pra-industri, suhu…

Baca Selengkapnya...

Indonesia Rencanakan Tanggul Laut 700 Km untuk Pertahankan Pesisir Utara Jawa

ISU perubahan iklim semakin mendalam, dan Indonesia menghadapi ancaman serius terhadap ketahanan pangan dan energi. Presiden Prabowo Subianto melalui Utusan Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, baru saja mengumumkan langkah besar dalam menghadapi tantangan tersebut. Pemerintah Prabowo Subianto memutuskan untuk membangun tanggul laut raksasa yang membentang sepanjang 700 kilometer dari Banten hingga Jawa Timur. Langkah…

Baca Selengkapnya...

Indonesia dan Paris Agreement, Menakar Keadilan dalam Transisi Energi

AMERIKA Serikat menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris (Paris Agreement) setelah Donald Trump resmi menjadi presiden. Langkah ini memicu perdebatan global, termasuk di Indonesia. Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, menilai keputusan AS membuat kesepakatan ini tidak adil bagi negara berkembang seperti Indonesia. “Jika AS tidak mau mematuhi Paris Agreement, mengapa Indonesia harus?”…

Baca Selengkapnya...

Emisi Karbon di Atmosfer Meningkat Pesat di 2024

TAHUN 2024 menjadi titik kritis bagi permasalahan perubahan iklim global. Layanan cuaca dan iklim Inggris, The Meteorological Office, melaporkan peningkatan emisi karbon dioksida (CO2) yang terjadi dengan kecepatan yang sangat mencengangkan. Kenaikan gas rumah kaca (GRK) ini bertentangan dengan upaya dunia untuk membatasi pemanasan suhu Bumi hingga 1,5 derajat Celsius, sebagaimana disepakati dalam Perjanjian Paris…

Baca Selengkapnya...

Transisi Energi Berkeadilan, Indonesia dan Malaysia di Bayang-bayang Jepang?

KUNJUNGAN Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, ke Malaysia dan Indonesia baru-baru ini menyoroti arah kebijakan energi kawasan. Di bawah inisiatif Asia Zero Emission Community (AZEC), Jepang terus mendorong solusi yang masih berpusat pada bahan bakar fosil, seperti gas alam cair (LNG), co-firing amonia, serta teknologi carbon capture and storage (CCS). Alih-alih mempercepat transisi energi berkeadilan,…

Baca Selengkapnya...

Kerugian Ekonomi Akibat Perubahan Iklim, Ancaman Nyata bagi Indonesia

INDONESIA, negara yang memiliki kekayaan alam melimpah, kini menghadapi ancaman serius: perubahan iklim. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan, dampak perubahan iklim pada ekonomi Indonesia bukanlah sesuatu yang bisa dipandang sebelah mata. Setiap tahun, kerugian yang ditimbulkan mencapai angka yang mengkhawatirkan—dan akumulasi kerugian itu semakin menambah tekanan pada perekonomian negara. Menurut…

Baca Selengkapnya...