Bencana Ekologis Berulang, Mengapa Pejabat Tak Pernah Dipidana?

Opini: Hamdani S Rukiah, SH, MH * BANJIR besar yang melanda Jabodetabek, pekan awal Maret 2025, kembali membuka luka lama: buruknya tata ruang dan lemahnya penegakan hukum atas perusakan lingkungan. Menteri Lingkungan Hidup (KLH) telah menyegel 33 tempat wisata di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung yang diduga memperparah banjir. KLH juga tengah menyusun gugatan perdata…

Baca Selengkapnya...

Banjir Jabodetabek dan Ancaman Tata Ruang yang Terabaikan

HUJAN deras mengguyur Jabodetabek dalam dua hari terakhir, membawa bencana yang sudah akrab bagi warganya: banjir. Ribuan warga terpaksa mengungsi, fasilitas umum lumpuh, dan aktivitas kota terganggu. Sementara itu, peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengindikasikan bahwa puncak cuaca ekstrem masih akan berlangsung hingga 20 Maret. Lebih dari Sekadar Cuaca Ekstrem Fenomena ini…

Baca Selengkapnya...

Kepala Daerah Jabodetabek Wajib Bereskan 5 Isu Lingkungan Ini

GREENPEACE Indonesia menyerukan kepada kepala daerah baru di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) untuk segera menangani lima permasalahan lingkungan krusial. Juru Kampanye Sosial dan Ekonomi Greenpeace Indonesia, Jeanny Sirait, menekankan pentingnya penanganan polusi udara, banjir, kekeringan, minimnya ruang terbuka hijau (RTH), serta kenaikan permukaan air laut. Polusi Udara, Ancaman Tak Terlihat Sepanjang 2024,…

Baca Selengkapnya...

Gletser Dunia Terus Menyusut, Sinyal Darurat Perubahan Iklim

PERUBAHAN iklim terus menorehkan dampak nyata. Studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature mengungkap fakta mencengangkan: sejak tahun 2000 hingga 2023, dunia telah kehilangan 6,542 triliun ton es dari gletser. Implikasinya? Permukaan laut global naik hampir 2 sentimeter hanya akibat pencairan gletser. Angka ini mungkin terlihat kecil, tetapi efeknya bagi masyarakat pesisir dan ekosistem sangat…

Baca Selengkapnya...

Dunia di Ambang Krisis Iklim, Sepertiga Wilayah Bisa Tak Layak Huni

SUHU Bumi terus naik. Jika pemanasan global melampaui 2 derajat Celsius di atas level praindustri, sepertiga wilayah di planet ini bisa menjadi tak layak huni. Studi terbaru yang diterbitkan di Nature Reviews Earth & Environment mengungkapkan bahwa dampak panas ekstrem bisa mengancam semua orang—termasuk individu muda dan sehat. Studi ini menjadi alarm keras bagi dunia….

Baca Selengkapnya...

Alarm Kenaikan Air Laut, Kota-kota Pesisir di Ambang Bencana?

KENAIKAN permukaan laut bukan lagi sekadar prediksi ilmiah—ia telah menjadi kenyataan yang terus mengancam kota-kota pesisir di seluruh dunia. Studi terbaru dari peneliti Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura dan Universitas Teknologi Delft Belanda mengungkapkan bahwa jika laju emisi global tidak terkendali, permukaan laut bisa naik hingga 1,9 meter pada akhir abad ini. Angka ini jauh…

Baca Selengkapnya...

Krisis Iklim, Mengapa Kenaikan 2 Derajat Celsius Bisa Mengubah Dunia?

PEMANASAN global bukan sekadar isu lingkungan. Ini adalah krisis yang mengancam ekonomi, ketahanan pangan, dan kehidupan miliaran manusia di seluruh dunia. Meski kenaikan suhu global 2 derajat Celsius terdengar kecil, dampaknya bisa sangat besar—dari naiknya permukaan laut hingga menurunnya hasil panen dan merebaknya penyakit tropis. Mengapa 2 Derajat Celsius Itu Berarti? Sejak era pra-industri, suhu…

Baca Selengkapnya...

Mengapa Beberapa Negara Belum Meratifikasi Kesepakatan Paris?

KESEPAKATAN Paris, pakta iklim global yang mengikat 194 dari 197 negara anggota PBB, menjadi tonggak penting dalam upaya menekan laju perubahan iklim. Namun, tidak semua negara menjadi bagian dari perjanjian ini. Amerika Serikat pernah keluar dari pakta tersebut di era Donald Trump, meski kemudian kembali bergabung di bawah Presiden Joe Biden. Selain itu, tiga negara…

Baca Selengkapnya...

Rencana Alih Fungsi 20 Juta Ha Hutan, Ancaman Deforestasi di Indonesia

RENCANA pemerintah untuk mengubah 20 juta hektare hutan menjadi lahan pangan, energi, dan air menuai kritik tajam. Langkah ini dianggap sebagai ancaman besar terhadap komitmen Indonesia untuk menjaga iklim dan biodiversitas, sekaligus meningkatkan risiko deforestasi masif. Greenpeace Indonesia melalui Juru Kampanye Hutan Sekar Banjaran Aji menegaskan, alih fungsi hutan ini bisa berdampak buruk pada lingkungan….

Baca Selengkapnya...