Kolaborasi Swasta dan Pemerintah, Kunci Transformasi Energi Hijau Indonesia

INDONESIA menghadapi tantangan besar dalam transisi menuju energi hijau. Dengan target net zero emission pada 2060, peran sektor swasta menjadi kunci dalam mendukung pembiayaan dan implementasi energi terbarukan. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menekankan pentingnya kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta guna mempercepat transformasi ini. Investasi Fantastis untuk Energi Hijau Menurut Wakil Ketua Umum Koordinator…

Baca Selengkapnya...

Industri Kemasan Plastik dan Tantangan Ekonomi Sirkuler di Indonesia

JAKARTA tengah bergeliat dalam upaya mengurangi dampak lingkungan dari kemasan plastik. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kini semakin menekan industri untuk beralih ke kemasan yang lebih mudah didaur ulang. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pengelolaan sampah sekaligus mengoptimalkan potensi ekonomi sirkuler di Indonesia. Saat ini, banyak produk di pasaran menggunakan kemasan plastik yang sulit,…

Baca Selengkapnya...

Danantara dan Masa Depan Investasi Hijau Indonesia

INDONESIA tengah memasuki era baru dalam investasi energi hijau. Pemerintah menargetkan tambahan kapasitas listrik 103 Gigawatt (GW) dari energi terbarukan hingga 2040. Upaya ini membutuhkan investasi besar, mencapai US$ 235 miliar dalam 15 tahun ke depan. Untuk itu, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan berperan sebagai katalis utama. Peran Danantara dalam Pembiayaan Energi…

Baca Selengkapnya...

B50 dan Dilema Lahan, Mampukah Indonesia Menyediakannya?

PEMERINTAH Indonesia bersiap melangkah lebih jauh dalam transisi energi dengan rencana implementasi biodiesel 50 persen (B50) pada 2026. Langkah ini dinilai strategis untuk mengurangi ketergantungan impor solar dan memperkuat ketahanan energi nasional. Namun, tantangan besar muncul terkait kebutuhan lahan yang luas untuk mendukung produksi bahan bakunya. Berdasarkan perhitungan terbaru Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral…

Baca Selengkapnya...

Kepala Daerah Jabodetabek Wajib Bereskan 5 Isu Lingkungan Ini

GREENPEACE Indonesia menyerukan kepada kepala daerah baru di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) untuk segera menangani lima permasalahan lingkungan krusial. Juru Kampanye Sosial dan Ekonomi Greenpeace Indonesia, Jeanny Sirait, menekankan pentingnya penanganan polusi udara, banjir, kekeringan, minimnya ruang terbuka hijau (RTH), serta kenaikan permukaan air laut. Polusi Udara, Ancaman Tak Terlihat Sepanjang 2024,…

Baca Selengkapnya...

Sengkarut Sertifikat Ganda, Warisan Administrasi yang Jadi Bom Waktu

PULUHAN tahun berlalu, tapi jejak persoalan administrasi pertanahan di Indonesia masih terasa. Salah satu yang paling pelik adalah kasus sertifikat hak milik (SHM) ganda. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengungkapkan bahwa akar masalah ini berawal dari lemahnya sistem pencatatan pertanahan di masa lalu. Peta Tanpa Arah, Administrasi Bermasalah di…

Baca Selengkapnya...

Jakarta Hadapi Tantangan Baru dalam Pengelolaan Sedimen Sungai

JAKARTA kembali bergulat dengan tantangan lingkungan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menargetkan pengerukan 17 sungai guna mencegah banjir, tetapi kini muncul persoalan baru: ke mana sedimen lumpur harus dibuang? Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, mengungkapkan bahwa pihaknya masih mencari solusi terbaik untuk menampung hasil pengerukan yang diperkirakan mencapai satu juta meter kubik lumpur. Dilema Pengelolaan Sedimen…

Baca Selengkapnya...

Pasar dan Sampah, Tantangan Besar Solusi Berkelanjutan

PASAR tradisional menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Namun, di balik hiruk-pikuk aktivitas jual beli, tersimpan permasalahan besar: sampah. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mencatat, pasar menyumbang sekitar 13,5 persen dari total sampah yang berakhir di tempat pemrosesan akhir (TPA). Limbah ini, mayoritas berupa sampah organik seperti sisa sayuran dan produk hewani. Sampah ini…

Baca Selengkapnya...

GCF Gelontorkan $686,8 Juta untuk Pendanaan Iklim 42 Negara

DI TENGAH meningkatnya ancaman perubahan iklim, Green Climate Fund (GCF) mengambil langkah besar. Lembaga pendanaan iklim global ini baru saja menyetujui investasi senilai $686,8 juta, yang jika digabung dengan pembiayaan bersama mencapai total $1,5 miliar. Dana ini akan menopang 11 proyek yang tersebar di 42 negara, berdampak pada lebih dari 115 juta orang, dan berkontribusi…

Baca Selengkapnya...

Kelangkaan Air dan Perubahan Iklim, Bom Waktu bagi Dunia

PERMINTAAN air bersih terus meningkat, tetapi ketersediaannya semakin menipis. Fenomena ini kini menjadi salah satu tantangan terbesar abad ke-21. Air tidak hanya penting untuk konsumsi manusia, tetapi juga untuk pertanian, industri, dan ekosistem alami. Namun, pemanasan global dan eksploitasi sumber daya yang berlebihan menyebabkan kesenjangan air yang makin membesar. Kesenjangan Air, Masalah yang Makin Mendesak…

Baca Selengkapnya...