Dunia di Ambang Krisis Iklim, Sepertiga Wilayah Bisa Tak Layak Huni

SUHU Bumi terus naik. Jika pemanasan global melampaui 2 derajat Celsius di atas level praindustri, sepertiga wilayah di planet ini bisa menjadi tak layak huni. Studi terbaru yang diterbitkan di Nature Reviews Earth & Environment mengungkapkan bahwa dampak panas ekstrem bisa mengancam semua orang—termasuk individu muda dan sehat. Studi ini menjadi alarm keras bagi dunia….

Baca Selengkapnya...

Potensi EBT Melimpah, Mengapa Indonesia Masih Tertinggal?

INDONESIA memiliki sumber energi baru dan terbarukan (EBT) yang melimpah. Namun, realitasnya pemanfaatannya masih sangat kecil. Padahal, transisi ke energi bersih semakin mendesak, terutama untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menekan emisi karbon. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi EBT…

Baca Selengkapnya...

Polusi Udara Mencengkeram Asia, Anak-anak Korban Terbesar

SETIAP hari, lebih dari 100 anak di bawah usia lima tahun di Asia Timur dan Pasifik meninggal akibat polusi udara. Temuan ini disampaikan oleh Dana Anak-anak PBB (UNICEF) dalam laporan terbaru mereka. Angka tersebut menggambarkan dampak nyata krisis kualitas udara terhadap generasi mendatang. Direktur Regional UNICEF untuk Asia Timur dan Pasifik, June Kunugi, menegaskan bahwa…

Baca Selengkapnya...

Bank Mandiri Kuasai ESG di Indonesia, Sejajar Standar Global

BANK MANDIRI mencatat tonggak penting dalam perjalanan keberlanjutannya. Lembaga pemeringkat internasional Sustainalytics menobatkannya sebagai bank terbaik di Indonesia dalam ESG Score. Penilaian ini didasarkan pada evaluasi terbaru yang menunjukkan penurunan ESG Risk Rating Bank Mandiri dari 28,2 pada 2024 menjadi 17,5 per Januari 2025. Capaian ini bukan hanya sekadar angka. Ini adalah hasil dari berbagai…

Baca Selengkapnya...

Indonesia Dapat Dana 4,5 Juta Dolar, Mampukah Atasi Krisis Sampah Plastik?

Pendanaan internasional kembali mengalir ke Indonesia untuk mengatasi permasalahan sampah plastik. Namun, mampukah proyek ini menjadi solusi berkelanjutan? INDONESIA mendapatkan kucuran dana sebesar 4,5 juta dolar AS untuk mendukung pengelolaan sampah plastik. Pendanaan ini berasal dari kolaborasi Clean Rivers dan Project Stop, yang didanai oleh United Nations Development Programme (UNDP). Kesepakatan tersebut diteken di Dubai,…

Baca Selengkapnya...

Second NDC Indonesia, Langkah Baru atau Sekadar Janji?

Indonesia telah menyerahkan draf Second Nationally Determined Contributions (NDC) kepada Presiden Prabowo Subianto. Namun, mampukah target iklim baru ini menjawab tantangan global? Menanti Persetujuan Presiden untuk Target Iklim Baru Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengonfirmasi bahwa draf Second NDC Indonesia telah diserahkan kepada Presiden Prabowo Subianto dan kini menunggu persetujuan. Dokumen ini akan menjadi pembaruan dari…

Baca Selengkapnya...

Hibah 14,7 Juta Euro, Dorongan Baru untuk Transisi Energi Indonesia

INDONESIA kembali mendapat dukungan internasional dalam upaya transisi energi. Uni Eropa (UE) dan Prancis mengucurkan hibah senilai 14,7 juta euro atau sekitar Rp 248,8 miliar untuk mempercepat pengembangan energi berkelanjutan di Tanah Air. Dana ini akan dikelola melalui Indonesia Energy Transition Facility (IETF), sebuah program yang bertujuan mempercepat transformasi energi di Indonesia. Dukungan bagi PLN…

Baca Selengkapnya...

Plana, Inovasi Ramah Lingkungan dari Sampah Plastik dan Gabah Padi

LIMA tahun lalu, Joshua C. Chandra, Co-founder dan Chief of Sustainability Plana, memulai perjalanan panjang untuk mengubah sampah plastik menjadi sesuatu yang bernilai. Kini, melalui startup-nya, Plana, ia berhasil menyulap limbah plastik dan gabah padi menjadi bahan bangunan berkualitas tinggi. “Awalnya, ini murni karena keprihatinan terhadap sampah plastik yang semakin menggunung,” kata Joshua kepada wartawan…

Baca Selengkapnya...

Indonesia – UEA Jalin Kemitraan Hijau dan Ekonomi Berkelanjutan

INDONESIA dan Uni Emirat Arab (UEA) semakin erat menjalin kerja sama di berbagai sektor strategis. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, Suhail Al-Mazroui, membahas sejumlah proyek penting yang berfokus pada keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu poin utama adalah komitmen pendanaan sebesar US$ 50 juta (Rp…

Baca Selengkapnya...