DI TENGAH hiruk-pikuk Belém, kota yang menjadi tuan rumah COP30, ada oasis yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga menenangkan jiwa, Mangal das Garcas, taman ekologi seluas 40.000 meter persegi di tepi Sungai Guamá. Tempat ini menjadi contoh nyata bagaimana ruang hijau bisa menghidupkan kembali relasi manusia dan alam di tengah kota tropis yang padat.
Dari Lahan Kosong Menjadi Ekosistem Baru
Beberapa tahun lalu, area ini hanyalah lahan terbengkalai di tepi sungai. Kini, setelah direvitalisasi, Mangal das Garcas menjelma menjadi kompleks ekologi yang menakjubkan. Di dalamnya terdapat aviary berisi ratusan burung yang terbang bebas, taman kupu-kupu yang lembut berwarna, danau buatan, serta rumah anggrek yang menampilkan keindahan flora Amazon.
Di pusatnya berdiri Menara Pandang, memberi panorama 360 derajat atas lanskap kota dan hutan yang menyatu dalam harmoni, sebuah metafora visual dari visi pembangunan berkelanjutan yang ingin dikejar dunia.
Namun, daya tarik sejati taman ini bukan sekadar keindahan. Ini adalah laboratorium terbuka tentang ekologi perkotaan. Bagaimana sebuah kota bisa menanam kembali alamnya dan merawat identitas ekologisnya tanpa kehilangan dinamika urban.

Ruang Belajar, Ruang Bersama
Setiap tahun, ratusan sekolah membawa murid-murid mereka ke taman ini untuk belajar tentang biodiversitas Amazon, pentingnya konservasi, dan bagaimana ekosistem bekerja. Pada 2024 saja, lebih dari 300 ribu pengunjung tercatat datang — termasuk 8.000 pelajar dari 155 institusi pendidikan.
Ruang hijau ini bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga ruang sosial. Warga berjalan santai di tepi danau, seniman menampilkan pertunjukan terbuka, dan komunitas lokal menjual karya tangan atau makanan tradisional di sudut kafe taman.
Di sinilah Mangal das Garcas menegaskan bahwa keberlanjutan bukan konsep teknokratis, melainkan praktik sosial: menjadikan alam bagian dari kehidupan sehari-hari.

Napas Hijau di Tengah Diplomasi Iklim
Ketika dunia menatap Belém untuk membahas masa depan iklim di COP30, taman ini seolah memberi pesan yang sederhana namun kuat, bahwa perubahan besar bisa dimulai dari ruang kecil yang dirawat dengan cinta.
Mangal das Garcas adalah simbol harapan bahwa kota modern tetap bisa bernapas bersama alam, dan bahwa diplomasi hijau tak hanya terjadi di ruang sidang. Tapi, juga di taman tempat anak-anak berlari dan burung-burung kembali terbang bebas. ***
- Foto: topensandoemviajar – Tampilan udara Mangal das Garcas, taman ekologi di tepi Sungai Guamá, Belém, Brasil. Area seluas 40.000 meter persegi ini menampilkan kombinasi taman kupu-kupu, danau buatan, aviary, serta menara pandang, simbol harmoni antara kota dan alam.


