Fusuma, Rahasia Pintu Geser Jepang yang Unik dan Berkelanjutan

JEPANG terkenal dengan arsitektur rumahnya yang khas. Salah satu elemen paling ikonik adalah pintu geser atau fusuma. Tak hanya sebagai pembatas ruangan, fusuma mencerminkan filosofi hidup masyarakat Jepang yang erat dengan kesederhanaan, fleksibilitas, dan ketahanan terhadap bencana alam. Di balik desainnya yang sederhana, pintu geser menyimpan banyak makna. Faktor budaya, iklim, dan kebutuhan fungsional berperan…

Baca Selengkapnya...

Saat Kayu Jadi Masa Depan Arsitektur Ramah Lingkungan

DI BALIK setiap rumah kayu tradisional Jepang, tersembunyi filosofi mendalam tentang hubungan manusia dengan alam. Bukan sekadar pilihan estetika, kayu telah lama menjadi simbol keberlanjutan yang tumbuh bersama budaya. Jepang, negeri dengan tutupan hutan sekitar 68 persen dari total wilayahnya, sejak dulu mengandalkan kayu sebagai bahan utama konstruksi rumah. Dari struktur rangka, dinding, hingga ornamen…

Baca Selengkapnya...

Ancaman Monokultur, Keanekaragaman Pangan Dunia di Ujung Tanduk

KEANEKARAGAMAN sumber daya genetik tanaman pangan dan pertanian dunia menghadapi ancaman serius. Laporan terbaru dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), yang dirilis pada 24 Maret 2025, menyoroti ketergantungan berlebihan terhadap sembilan jenis tanaman pangan utama yang menopang 60 persen produksi pangan global. Sembilan tanaman tersebut adalah tebu, jagung, beras, gandum, kentang, kedelai, kelapa…

Baca Selengkapnya...

Makanan Sekolah tak Sekadar Kenyang, Saatnya Peduli Gizi dan Lingkungan

KUALITAS makanan di sekolah kini menjadi perhatian global. Dalam laporan terbarunya, Education and Nutrition: Learn to Eat Well, UNESCO mengungkap fakta mengejutkan: 27 persen makanan sekolah di dunia disiapkan tanpa keterlibatan ahli gizi. Dari 187 negara yang dikaji, hanya 93 yang memiliki regulasi atau pedoman resmi terkait makanan yang disajikan di sekolah. Artinya, lebih dari…

Baca Selengkapnya...

Es Abadi Puncak Jayawijaya akan Punah 2026, Alarm Krisis Iklim

SALJU abadi di Puncak Jayawijaya, ikon keindahan alam Papua, menghadapi ancaman serius. BMKG memprediksi lapisan es ini akan punah pada 2026. Lenyapnya es ini bukan sekadar kehilangan simbol alam, tetapi juga bukti nyata dari percepatan krisis iklim global. Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, pencairan es di Puncak Jayawijaya merupakan dampak langsung dari peningkatan suhu akibat…

Baca Selengkapnya...

Krisis Iklim Ancam Olimpiade, Atlet Global Tuntut Perubahan

DUNIA olahraga kini semakin terhimpit oleh ancaman krisis iklim. Sebanyak 451 atlet dari 91 negara, termasuk Indonesia, menyerukan tindakan nyata kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk memperkuat aksi mitigasi iklim. Mereka khawatir, tanpa langkah serius, masa depan olahraga global bisa terancam. Perubahan iklim bukan lagi ancaman di masa depan. Fenomena ini telah mengganggu jadwal kompetisi,…

Baca Selengkapnya...

Mengakhiri Ketimpangan Agraria, Jalan Panjang Menuju Keadilan

KEADILAN sosial dalam kepemilikan dan pengelolaan tanah menjadi isu krusial yang terus diperjuangkan. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menegaskan pentingnya pemerataan akses terhadap tanah bagi masyarakat luas. Ia berharap semangat Ramadhan dan Idul Fitri menjadi inspirasi dalam mewujudkan kebijakan yang lebih adil dan inklusif. Tanah untuk Semua, Bukan Segelintir…

Baca Selengkapnya...

Indonesia Investasikan Rp 155,5 Triliun untuk Ketahanan Pangan

PEMERINTAH Indonesia fokus untuk memperkuat ketahanan pangan, dengan meningkatkan alokasi anggaran untuk sektor ini pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Setelah alokasi sebesar Rp 114,3 triliun pada APBN 2024, anggaran ketahanan pangan pada 2025 melonjak menjadi Rp 155,5 triliun. Penambahan sebesar Rp 41,2 triliun ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung produktivitas pertanian, perikanan,…

Baca Selengkapnya...

Krisis Sampah 2028, Indonesia di Ambang Darurat Lingkungan

INDONESIA menghadapi ancaman besar dalam pengelolaan sampah. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq mengingatkan bahwa pada 2028, seluruh Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Indonesia diproyeksikan tak lagi mampu menampung limbah yang terus bertambah. “Jika tidak ada langkah konkret, semua TPA akan penuh dalam tiga tahun ke depan,” tegas Hanif dalam Bimbingan Teknis…

Baca Selengkapnya...

Produsen Plastik Wajib Tanggung Jawab, Akankah Industri Berubah?

DI TEPIAN Sungai Ketewel, Bali, sekumpulan relawan dari Sungai Watch sibuk memilah sampah plastik. Setiap bulan, mereka mengumpulkan sekitar 2,5 ton limbah dari perairan sekitar. Dari kemasan makanan hingga botol air mineral, mayoritas berasal dari produk sekali pakai. Namun, siapa yang bertanggung jawab atas tumpukan sampah ini? Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol…

Baca Selengkapnya...