Swiss Ubah Rel Kereta Jadi Sumber Energi Hijau

Panel surya dipasang di rel kereta di Neuchâtel, Swiss, menjadikannya inisiatif pertama di dunia yang memanfaatkan infrastruktur transportasi untuk energi terbarukan.

SWISS sedang bersiap menjadi pionir global dalam pemanfaatan rel kereta api sebagai sumber energi terbarukan. Negara ini, melalui inovasi perusahaan rintisan Sun-Ways, akan mengujicobakan proyek instalasi panel surya pada rel aktif di Neuchâtel pada 2025.

Proyek ini menjanjikan cara baru dalam memanfaatkan infrastruktur transportasi yang sudah ada untuk menghasilkan listrik. Tanpa memerlukan lahan tambahan, yang membuatnya lebih ramah lingkungan dan berpotensi penerapannya di berbagai negara.

Menurut laporan ESG News (28/10/2028), proyek ini menunjukkan fleksibilitas besar dalam menciptakan energi bersih di ruang publik yang sudah ada.

Teknologi Panel Surya di Rel, Terobosan Energi Bersih

Sun-Ways merancang panel surya khusus yang ditempatkan di antara rel, memungkinkan kereta melintas tanpa gangguan. Panel ini dipasang menggunakan kereta khusus yang dirancang oleh perusahaan Swiss Scheuchzer, dengan kemampuan memasang hingga 1.000 meter persegi panel per hari.

CEO Sun-Ways, Joseph Scuderi, menjelaskan bahwa teknologi ini juga bisa dilepas dengan cepat, memudahkan proses pemeliharaan tanpa merusak rel atau sistem tenaga surya.

Potensi Proyek Global dan Manfaat bagi Komunitas

Proyek ini akan menjalani uji coba selama tiga tahun, melibatkan 48 panel surya di rel sepanjang 100 meter dekat Stasiun Buttes di Neuchâtel.

Walau listrik yang dihasilkan tidak disalurkan langsung ke sistem kereta api karena tantangan teknis, daya sebesar 16.000 kWh per tahun dari panel ini dapat mengaliri rumah-rumah di sekitar area tersebut. Scuderi menyatakan, “Listrik ini disalurkan ke jaringan publik, memberikan manfaat energi langsung bagi penduduk lokal.”

Baca juga: Jakarta Genjot Penggunaan Kendaraan Listrik Lewat Pajak 0%

Sun-Ways melihat potensi global besar untuk inovasi ini. Salah satu pendiri perusahaan, Baptiste Danichert, menyebutkan bahwa ada lebih dari satu juta kilometer rel kereta api di dunia, dan setidaknya 50 persen di antaranya bisa dipasangi panel surya.

Dengan demikian, inisiatif ini bisa mengubah sebagian besar jalur kereta api global menjadi sumber energi terbarukan, sekaligus membantu negara-negara memenuhi target pengurangan emisi karbon.

Merespons dengan Inovasi

Namun, tidak semua pihak optimis. Persatuan Perkeretaapian Internasional mengkhawatirkan risiko keretakan mikro pada panel, ketahanan struktur terhadap lalu lintas kereta, dan potensi bahaya kebakaran.

Ada juga kekhawatiran bahwa pantulan cahaya dari panel surya bisa mengganggu pandangan masinis. Menanggapi kritik ini, Sun-Ways mengembangkan panel dengan lapisan anti-pantulan dan material yang diperkuat, memastikan teknologi ini aman dan andal untuk jangka panjang.

Baca juga: Trik Canggih Inggris Isi Daya Mobil Listrik: Inspirasi untuk Indonesia

Scuderi menambahkan, “Panel kami telah dirancang lebih tahan lama dibandingkan panel konvensional dan dilengkapi filter untuk mencegah pantulan.”

Mendorong Keberlanjutan Energi di Infrastruktur Transportasi

Selain efisiensi energi, proyek Sun-Ways ini juga menawarkan solusi keberlanjutan. Dengan menggunakan infrastruktur yang sudah ada, proyek ini menghindari dampak lingkungan dari pembangunan fasilitas pembangkit baru.

Scuderi mengungkapkan, “Inisiatif ini sejalan dengan tujuan global untuk meminimalkan jejak karbon, sehingga relevan untuk tren energi hijau di berbagai negara.”

Baca juga: Fotovoltaik Semprot: Dinding Rumah Bisa Jadi Sumber Listrik

Jika berhasil, inovasi tenaga surya ini berpotensi menginspirasi langkah serupa di negara-negara lain yang ingin meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan tanpa menambah beban lingkungan.

Dengan mengintegrasikan teknologi baru di sektor kereta api, proyek ini berpotensi mendorong transformasi infrastruktur transportasi menjadi solusi energi berkelanjutan yang efisien dan adaptif. ***

  • Foto: ESG News Panel surya dipasang di rel kereta di Neuchâtel, Swiss, menjadikannya inisiatif pertama di dunia yang memanfaatkan infrastruktur transportasi untuk energi terbarukan. Proyek ini bertujuan untuk mengubah jalur kereta menjadi sumber energi hijau yang efisien.
Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *