ABU DHABI sekali lagi menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan. Melalui Badan Lingkungan Hidup Abu Dhabi (Environment Agency – Abu Dhabi/EAD), emirat ini meluncurkan program inovatif Pengukuran, Pelaporan, dan Verifikasi (Measurement, Reporting, and Verification/MRV) karbon. Program ini dirancang untuk mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon, mendukung target ambisius emisi nol bersih (net zero) pada 2050.
Program MRV ini bukan sekadar inisiatif. Ini adalah langkah strategis Abu Dhabi untuk menjadi pemain kunci dalam panggung global dekarbonisasi. Dengan data yang transparan dan akurat, program ini bertujuan menciptakan standar pelaporan gas rumah kaca (GRK) di sektor energi dan industri, sekaligus memastikan daya saing internasional.
Mengapa MRV Penting untuk Masa Depan Abu Dhabi?
Perubahan iklim adalah kenyataan yang dihadapi setiap negara. Bagi Abu Dhabi, upaya mengurangi emisi karbon sebesar 22% pada 2027 menjadi bagian dari strategi jangka panjang.
MRV hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut. Sistem ini mengharuskan fasilitas besar penghasil karbon memantau dan melaporkan emisi setiap tahun. Data ini tidak hanya penting bagi kebijakan lokal, tetapi juga memberikan kontribusi pada kerangka global seperti Perjanjian Paris dan Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC).
Baca juga: Mempercepat Ekonomi Karbon, Langkah Strategis Keberlanjutan Indonesia
Wakil Sekretaris Departemen Energi Abu Dhabi, Ahmed Mohammed Al Rumaithi, menegaskan pentingnya sistem MRV. “Transparansi adalah kunci untuk membangun kepercayaan dan memastikan efektivitas aksi iklim. MRV memungkinkan pelacakan yang akurat terhadap emisi karbon, sehingga mendukung kebijakan dekarbonisasi yang lebih efektif,” katanya.
Menjadi Landasan Kebijakan Karbon Masa Depan
Salah satu keunggulan utama program ini adalah memberikan landasan bagi penerapan mekanisme harga karbon. Hal ini memungkinkan sektor industri besar, seperti manufaktur dan energi, untuk beradaptasi dengan kebutuhan dekarbonisasi tanpa mengorbankan keberlanjutan operasional.
Langkah ini juga membuka peluang investasi dalam teknologi hijau. Dengan data yang andal, pemerintah dan sektor swasta dapat mengidentifikasi prioritas dan mempercepat pengembangan solusi inovatif untuk mengurangi emisi.
Baca juga: Pasar Karbon, Kunci Pendapatan Besar Negara yang Terabaikan
CEO Emirates Global Aluminium (EGA), Abdulnasser Bin Kalban, menyambut baik program ini. “Ini bukan hanya alat pelaporan, tetapi juga langkah nyata untuk mendukung ambisi kami mencapai emisi nol bersih pada 2050. Keberlanjutan kini menjadi inti dari apa yang kami lakukan,” sebutnya.
Kolaborasi untuk Masa Depan Bersama
Program MRV tidak dirancang dalam ruang hampa. EAD bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan lembaga internasional, untuk memastikan program ini efektif dan inklusif.

Dalam pengembangannya, EAD juga melibatkan industri untuk menyelaraskan ambang batas emisi dan kebutuhan spesifik setiap sektor. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana kebijakan iklim dapat dirancang secara inklusif, tanpa meninggalkan pihak mana pun.
Baca juga: Kebijakan Emisi Karbon Nol Bakal Bebani Biaya Pangan di Asia Tenggara
“Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada sinergi antara berbagai pihak,” kata Sekretaris Jenderal EAD, Dr. Shaikha Al Dhaheri. “Dengan data yang transparan dan kolaborasi yang kuat, Abu Dhabi tidak hanya berkontribusi pada aksi iklim global tetapi juga memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” gambarnya.
Pelajaran Bagi Indonesia
Program MRV Abu Dhabi menawarkan banyak pelajaran bagi Indonesia. Sebagai negara berkembang dengan emisi karbon yang terus meningkat, Indonesia memerlukan sistem pelaporan yang transparan dan seragam. Dengan keberagaman sektor industri, pengembangan sistem seperti MRV akan membantu memastikan pelacakan emisi yang akurat.
Baca juga: Indonesia, Pemain Kunci di Pasar Karbon Dunia
Selain itu, pelibatan sektor swasta dalam pengembangan kebijakan karbon menjadi kunci. Dengan kolaborasi yang kuat, Indonesia dapat memanfaatkan data untuk mendorong investasi dalam teknologi bersih, seperti energi terbarukan dan efisiensi energi.
Abu Dhabi terus mengambil langkah progresif untuk menghadapi tantangan iklim global. Dengan program MRV, emirat ini menegaskan posisinya sebagai pemimpin dalam dekarbonisasi dan keberlanjutan. Bagi Indonesia, pendekatan ini adalah inspirasi nyata bagaimana kebijakan yang transparan, kolaboratif, dan berbasis data dapat mendukung transisi menuju masa depan rendah karbon. ***
- Foto: Iva Prime/ Pexels – Abu Dhabi.