INDONESIA tengah mempersiapkan langkah besar untuk memenuhi kebutuhan energi masa depannya dengan mengembangkan sumber energi bersih dan terbarukan. Salah satu terobosan yang diusung adalah rencana pembangunan reaktor nuklir sendiri, yang diungkapkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam forum bisnis Indonesia-Brazil di Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu (17/11/2024).
Rencana ambisius ini turut mencerminkan komitmen Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan beralih ke energi bersih.
Kerja Sama Energi dengan Brasil
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia ingin mengembangkan reaktor nuklir dalam negeri dan bekerja sama dengan Brasil di sektor energi. Menurutnya, langkah ini akan memberi kesempatan bagi kedua negara untuk saling menguntungkan, terutama dalam industri energi yang semakin berkembang.
“Kami berencana untuk merancang dan memproduksi reaktor nuklir kami sendiri. Jadi kami juga dapat bekerja sama dengan industri Brasil,” ujar Prabowo.
Baca juga: Kolaborasi Indonesia-AS untuk Transisi Energi Bersih
Hal ini menggambarkan adanya potensi kolaborasi antara Indonesia dan Brasil dalam pengembangan energi terbarukan, mengingat Brasil telah lebih dahulu mengembangkan biofuel berbahan dasar tumbuhan, khususnya bioetanol.
Transisi ke Biofuel dan Keunggulan Indonesia dalam Energi Terbarukan
Saat ini, Indonesia sedang bertransisi menuju penggunaan biofuel sebagai salah satu solusi energi terbarukan. Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia sudah mulai menggunakan campuran biofuel berbasis sawit dalam bahan bakar minyak (BBM), dengan target meningkatkan porsi campuran sawit menjadi 50% pada 2025.
Dengan luasnya lahan perkebunan kelapa sawit yang dimiliki Indonesia, negara ini memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu produsen biofuel terbesar di dunia.
Baca juga: Indonesia Dorong Investasi Geothermal di COP 29
Namun, transisi energi Indonesia tidak hanya bergantung pada biofuel. Potensi energi terbarukan lainnya, seperti energi hidro, geotermal, dan surya, turut diperhitungkan dalam rencana pemerintah untuk mendiversifikasi sumber energi.
“Kami memiliki banyak tenaga air, tenaga panas bumi, kami memiliki energi dari matahari, yang membuat kami optimistis. Ini membuat kami sangat bersemangat untuk menghadapi masa depan,” tambah Prabowo.
Dengan cadangan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk memimpin dalam pengembangan energi masa depan yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, Indonesia juga kaya akan mineral kritis yang dibutuhkan untuk teknologi energi terbarukan, memperkuat posisi negara dalam menuju era energi yang lebih hijau.
Rencana 100 GW Energi Bersih dalam 15 Tahun
Tidak hanya berhenti pada rencana pengembangan energi nuklir, Indonesia juga menargetkan untuk menambah kapasitas pembangkit listrik lebih dari 100 GW dalam 15 tahun ke depan. Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, menyatakan bahwa sekitar 75% dari total kapasitas tersebut akan dipenuhi oleh energi bersih dan terbarukan.
“Kita dalam 15 tahun ke depan ada suatu program elektrifikasi yang signifikan, yang besar, yang melebihi 100 GW. Nah diantara 100 GW ada 75% adalah dari sumber energi terbarukan dan energi baru. Ini komitmen kita yang luar biasa,” paparnya dalam pidatonya di ajang COP 29, di Baku, Azerbaijan, pada 12 November 2024.
Baca juga: EBT Kunci Investasi di Indonesia
Dari target tersebut, sekitar 5,3 GW di antaranya akan berasal dari tenaga nuklir. Meskipun penggunaan energi nuklir sering menjadi perdebatan terkait dampaknya terhadap keberlanjutan, Hashim menegaskan bahwa nuklir tetap merupakan sumber energi bersih yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan energi di masa depan.
“Di samping itu ada 5,3 GW dari tenaga nuklir, meskipun tidak dianggap sustainable, tapi kan sudah jelas clean. So itu juga tenaga bersih,” jelasnya.
Membangun Masa Depan Energi yang Berkelanjutan
Langkah Indonesia dalam mengembangkan energi bersih dan terbarukan tidak hanya merupakan respons terhadap perubahan iklim, tetapi juga sebagai upaya untuk menjaga ketahanan energi jangka panjang. Keberlanjutan dalam sektor energi menjadi kunci penting untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak terbarukan.
Melalui kombinasi sumber energi terbarukan seperti hidro, geotermal, dan surya, ditambah dengan inovasi dalam pemanfaatan biofuel dan energi nuklir, Indonesia berpotensi menjadi pemimpin dalam transformasi energi yang lebih hijau.
Baca juga: Indonesia Tawarkan Investasi Hijau 75 GW di COP29
Rencana ambisius ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta, masyarakat, serta negara-negara mitra internasional seperti Brasil. Kerja sama ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga mencakup pengembangan kapasitas sumber daya manusia yang akan mengelola energi masa depan.
Ke depan, Indonesia harus menjaga komitmen untuk mengoptimalkan sumber daya alamnya dengan cara yang berkelanjutan, mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan untuk memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati hasil yang sama tanpa mengorbankan keseimbangan ekosistem.
Dengan potensi alam yang melimpah dan rencana energi yang matang, Indonesia tampaknya siap untuk memasuki era baru sebagai pemain utama dalam penyediaan energi bersih di Asia dan dunia. ***
- Foto: Instagram/ @prabowo – Presiden Prabowo Subianto.