Studi Baru: Arktik Diprediksi Bebas Es Laut di Musim Panas 2027

PARA ilmuwan kini mengkhawatirkan sebuah skenario yang selama ini hanya dibayangkan: musim panas tanpa es di Arktik. Dengan menggunakan model iklim terbaru, mereka memprediksi bahwa kondisi ini dapat terjadi secepatnya pada tahun 2027. Situasi ini menjadi peringatan keras bagi dunia tentang dampak masif perubahan iklim.

Es Laut Arktik dalam Bahaya

Es laut, yang mengapung di permukaan Samudra Arktik, telah menyusut drastis selama beberapa dekade terakhir. Studi terbaru menunjukkan bahwa luas es laut berkurang hingga titik terendahnya dalam sejarah. Saat ini, jumlah es laut pada akhir musim panas hanya mencapai 1,65 juta mil persegi, jauh di bawah rata-rata 1979–1992.

“Arktik bebas es bukan lagi pertanyaan ‘jika’, tapi ‘kapan’,” ujar Alexandra Jahn, salah satu peneliti utama, sebagaimana dikutip Independen. Ia menjelaskan, kondisi ini terjadi karena peningkatan suhu global akibat emisi gas rumah kaca yang tak kunjung berhenti.

Mengapa Ini Terjadi?

Pemanasan global telah mengubah dinamika pembentukan dan pencairan es laut. Suhu yang terus meningkat menunda pembentukan es baru, menghasilkan lapisan es yang lebih tipis, dan mempercepat pencairan. Sistem tekanan tinggi yang sering terjadi di Arktik juga berperan menjaga suhu udara tetap hangat, memperburuk kondisi.

Baca juga: Lapisan Es Antartika Mencair, Peringatan bagi Keberlanjutan Bumi

Fenomena lain yang mempercepat pencairan adalah badai dan gelombang panas. Ketika es laut menipis, badai lebih mudah terbentuk, memecah es, dan mempercepat hilangnya massa es. Jika tren ini berlanjut, para ilmuwan memproyeksikan bahwa sebagian besar Samudra Arktik akan berubah dari putih menjadi biru dalam hitungan dekade.

Dampak yang Tidak Terelakkan

Arktik tanpa es memiliki dampak signifikan, tidak hanya pada lingkungan tetapi juga pada manusia. Komunitas yang tinggal di sekitar Kutub Utara, seperti masyarakat adat, akan kehilangan sumber daya es laut yang selama ini digunakan untuk berburu dan transportasi.

Es laut di Arktik terus menipis akibat pemanasan global. Studi baru memprediksi wilayah ini akan mengalami musim panas pertama tanpa es pada 2027. Foto: Ilustrasi/ Pixabay/ Pexels.

Selain itu, perubahan ini akan memengaruhi ekosistem global. Es laut berperan penting dalam menjaga keseimbangan suhu bumi dengan memantulkan sinar matahari kembali ke atmosfer. Tanpa es, lebih banyak panas akan diserap oleh samudra, mempercepat pemanasan global.

Baca juga: Suhu Laut 2024 Pecah Rekor, Apa Dampaknya untuk Kita?

“Ketika Arktik bebas es, kita kehilangan lebih dari sekadar es. Kita kehilangan ekosistem, budaya, dan stabilitas iklim,” tambah Jahn.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Para ilmuwan sepakat bahwa pembatasan pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius adalah kunci untuk mencegah skenario terburuk. Namun, target ini semakin sulit dicapai karena emisi gas rumah kaca terus meningkat. Saat ini, dunia berada pada jalur pemanasan hingga 3,1 derajat Celsius, sebuah angka yang berpotensi membawa bencana besar.

Baca juga: Tunda Mitigasi Iklim, Siap-siap Kehilangan 7% Pendapatan di 2035

Langkah-langkah mendesak harus diambil. Negara-negara perlu mempercepat transisi menuju energi terbarukan, menghentikan eksploitasi bahan bakar fosil, dan meningkatkan upaya konservasi lingkungan.

Namun, menurut Jahn, meskipun ada ketidakpastian dalam model iklim, aksi global tetap harus dilakukan. “Proyeksi kami menunjukkan bahwa kondisi bebas es bisa terjadi dalam tiga hingga 50 tahun. Tapi jika kita bertindak sekarang, kita masih memiliki peluang untuk mencegahnya.”

Peringatan untuk Dunia

Musim panas tanpa es di Arktik adalah gambaran nyata dari kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas manusia terhadap planet ini. Tidak hanya sebagai peringatan, ini adalah panggilan untuk bertindak.

Baca juga: Krisis Iklim Picu Ledakan Bencana Cuaca Global

Kita tidak bisa lagi menunda langkah-langkah mitigasi. Setiap keputusan yang kita ambil hari ini akan menentukan masa depan bumi dan generasi mendatang. ***

Foto: Ilustrasi/ Christian Pfeifer/ Pexels. – Es di laut Greenland.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *