LAPORAN Sustainable Signals terbaru dari Morgan Stanley membuka fakta baru: gelombang minat terhadap investasi berkelanjutan terus meningkat tajam. Survei yang melibatkan 1.765 individu dengan kekayaan tinggi dari Amerika Utara, Eropa, dan Asia Pasifik menunjukkan bahwa 88 persen investor global kini menaruh perhatian serius pada investasi berkelanjutan.
Temuan ini mencerminkan pergeseran paradigma dalam dunia keuangan. Investor tak lagi puas dengan keuntungan semata. Mereka ingin portofolio yang berdampak — pada lingkungan, masyarakat, dan planet ini secara keseluruhan.
Generasi Muda Menjadi Motor Penggerak
Yang menarik, Generasi Z dan Milenial menjadi pendorong utama tren ini. Sebanyak 99 persen Gen Z dan 97 persen Milenial menyatakan minat besar pada strategi investasi berkelanjutan. Bahkan, hampir dua pertiga dari semua responden mengaku minat mereka meningkat dalam satu tahun terakhir.
Fenomena ini bukan sekadar wacana. Sebanyak 59 persen investor menyatakan akan meningkatkan alokasi dana ke instrumen berkelanjutan dalam 12 bulan ke depan.
Alasannya? Semakin banyak yang percaya bahwa investasi berkelanjutan tidak kalah menguntungkan, bahkan bisa lebih unggul daripada investasi konvensional. Di sisi lain, kesadaran akan krisis iklim dan kebutuhan untuk diversifikasi portofolio juga menjadi motivasi utama.
Dari Energi Bersih hingga Pertanian Regeneratif
Jika ditelisik lebih dalam, investor kini melihat transisi energi global sebagai peluang emas. Sekitar 80 persen investor global menyasar sektor energi terbarukan dan efisiensi energi sebagai fokus utama.
Baca juga: Tren Investasi Hijau 2025, Adaptasi Iklim Jadi Prioritas
Namun, preferensi tiap kawasan berbeda. Di Amerika Utara, keterjangkauan layanan kesehatan menjadi perhatian besar. Sedangkan di Eropa dan Asia Pasifik, investasi dalam teknologi baterai, penyimpanan energi, dan pertanian regeneratif jadi andalan.
Artinya, meski ada satu benang merah soal keberlanjutan, praktik investasinya tetap kontekstual. Isu lokal, kebutuhan regional, dan potensi sektoral menjadi bahan pertimbangan penting dalam strategi investasi berkelanjutan.
Keberlanjutan Bukan Tren, tapi Strategi Masa Depan
Chief Sustainability Officer Morgan Stanley, Jessica Alsford, menyebut bahwa pergeseran ini bukan sekadar tren sesaat. “Investor dari berbagai generasi dan kawasan kini menyadari bahwa investasi bisa membawa dampak positif nyata sekaligus memberikan imbal hasil yang kompetitif,” ujarnya.
Baca juga: Citra Hijau, Data Kelabu: Saat Negara Besar Mainkan Angka Karbon

Alsford juga menegaskan bahwa generasi muda kini memegang peran kunci dalam membentuk arah investasi global ke depan. Mereka tak hanya lebih sadar sosial dan lingkungan, tetapi juga semakin berpengaruh dalam keputusan finansial keluarga dan bisnis.
Tantangan bagi Penyedia Jasa Keuangan
Dengan meningkatnya permintaan atas produk investasi hijau, industri keuangan tak punya pilihan selain beradaptasi. Data menunjukkan hampir 80 persen investor kini mempertimbangkan layanan keuangan berbasis keberlanjutan saat memilih platform investasi.
Angka ini melonjak tajam di kalangan muda: 96 persen Gen Z dan 92 persen Milenial menyatakan akan memilih penasihat investasi yang menawarkan portofolio hijau.
Baca juga: India, Bintang Baru Investasi Teknologi Hijau Dunia
Bagi pengelola kekayaan dan penyedia layanan keuangan di Indonesia, ini adalah sinyal kuat. Investasi berkelanjutan bukan hanya strategi keuangan masa depan — ia adalah kebutuhan hari ini. Baik dalam mengelola aset klien mapan, maupun menjangkau investor muda yang semakin vokal dan sadar lingkungan.
Refleksi untuk Indonesia
Tren global ini menyimpan peluang besar bagi Indonesia. Dengan bonus demografi dan pertumbuhan kelas menengah yang cepat, negeri ini punya potensi besar menjadi salah satu pusat investasi berkelanjutan di kawasan.
Namun, itu tak akan terjadi otomatis. Diperlukan regulasi yang mendukung, insentif fiskal yang cerdas, serta penguatan ekosistem hijau — dari sektor energi, transportasi, hingga pertanian dan UMKM.
Kabar baiknya, investor sudah siap. Tinggal bagaimana pelaku kebijakan dan dunia usaha menyambut peluang ini dengan visi yang sama: menjadikan keberlanjutan sebagai poros pembangunan dan kesejahteraan bersama. ***
- Foto: Ilustrasi/ Kaboompics/ Pexels.