Kolaborasi Swasta dan Pemerintah, Kunci Transformasi Energi Hijau Indonesia

INDONESIA menghadapi tantangan besar dalam transisi menuju energi hijau. Dengan target net zero emission pada 2060, peran sektor swasta menjadi kunci dalam mendukung pembiayaan dan implementasi energi terbarukan. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menekankan pentingnya kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta guna mempercepat transformasi ini.

Investasi Fantastis untuk Energi Hijau

Menurut Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Investasi, Hilirisasi, dan Lingkungan Hidup Kadin, Bobby Gafur Umar, investasi yang dibutuhkan untuk transisi energi mencapai ribuan triliun rupiah. Mengandalkan dana pemerintah saja tidak cukup. “Di negara lain, sektor swasta menyumbang 70-80% investasi di sektor energi, baik dari investor domestik maupun asing,” ujar Bobby dalam Indonesia Green Energy Investment Dialogue 2025 di Jakarta.

Baca juga: PLTU dan Energi Hijau, Komitmen Indonesia di Tengah Dilema Paris Agreement

Indonesia memiliki potensi energi listrik hingga 3.600 gigawatt. Namun, saat ini, kurang dari 1% yang telah diimplementasikan. Hal ini menunjukkan masih besarnya peluang yang bisa digarap oleh investor swasta.

Membangun Ekosistem Energi Berkelanjutan

Pentingnya keterlibatan swasta dalam transisi energi tidak hanya menyangkut pendanaan, tetapi juga inovasi teknologi dan efisiensi operasional. Baca juga: Transisi Energi Indonesia, Tantangan Komitmen atau Keterbatasan Anggaran?Bobby menekankan bahwa kerja sama ini harus selaras dengan kebijakan pemerintah agar investasi dapat berjalan optimal.

Kolaborasi swasta dan pemerintah menjadi kunci percepatan transisi energi hijau di Indonesia menuju net zero emission 2060. Foto: Ilustrasi/ Kindel Media/ Pexels.

Selain itu, keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, lembaga riset, dan komunitas bisnis, menjadi faktor penting dalam merumuskan strategi yang efektif. Sinergi ini diharapkan dapat mengakselerasi pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan bioenergi.

Energi Hijau untuk Ketahanan dan Kemandirian

Transisi menuju energi bersih bukan sekadar untuk memenuhi target pengurangan emisi. Ini juga merupakan langkah strategis dalam memperkuat ketahanan dan kemandirian energi nasional. Dengan semakin banyaknya kolaborasi antara swasta dan pemerintah, Indonesia dapat lebih cepat beralih ke energi ramah lingkungan yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Baca juga: B50 dan Dilema Lahan, Mampukah Indonesia Menyediakannya?

Kadin optimistis bahwa dengan kebijakan yang tepat dan dukungan investasi yang kuat, Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam transisi energi hijau di kawasan. Tantangan besar ada di depan mata, tetapi dengan kerja sama yang solid, peluang untuk membangun masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan semakin terbuka lebar. ***

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *